powered by ★bintangkwecil

Senin, 10 Desember 2012

CUPLIKAN JABANG BUKU



Saya mau berbagi tentang sebuah cerita. Honestly, ini adalah bagian dari kegagalan saya untuk membuat novel. Jabang buku ini gugur di tahun 2011, hanya berselang beberapa bulan dari prediksi kelahirannya. Setting tempatnya di Roma, salah satu negara impian yang berat untuk dikunjungi (But I wish I could be there, someday). Jabang buku ini adalah pelampiasan energi negatif yang menjadi pergumulan saya kala itu. Unlucky, saya kesulitan dalam menerjemahkan ide otak untuk disajikan dalam bahasa 'manusia'. Yeah, I am an alien.

Jabang buku gugur karena beberapa 'pembaca awal' berkomentar bahwa mereka tidak mengerti apa yang saya maksud. Penyebab lain gugurnya jabang buku adalah (percaya nggak percaya) beberapa cerita di jabang buku ini menjadi kenyataan di dalam kehidupan saya. Akhirnya, saya menyerah karena takut jika endingnya akan menjadi nyata. Hahahaha...

Marguerita adalah part jabang buku yang terinspirasi dari pertemuan saya dengan (alm) Bapak di "DreamLand" (Somewhere Only We Know) :D. Kala itu saya seperti berdialog dengannya dalam imajinasi (bahasa saya susah untuk dimengerti secara nalar ya? Hahaha)

Beliau adalah inspirator yang meneror saya untuk terus menulis. Memaksa saya menjadi arsitek di dalam imajinasi sendiri. Tonight, I miss him so much. Then, happy reading all :)

MARGUERITA

Aku melihatnya. Sosok yang aku harap menjadi mempelai laki – laki di altar nanti. Dia berdiri di sana. Diam. Tanpa ekspresi. Dadaku sesak, ada kerinduan yang menyeruak, membesar seperti karet yang direndam air tanah atau seperti kehamilan yang memasuki fase 9 bulan 9 hari 9 jam. Aku membeku dari ujung kaki ke atas. Ah, apa Bandung Bondowoso  salah mengutuk orang?

‘Hei aku bukan Roro Jonggrang . I need to move.’

Aku ingin berteriak tapi ada sumbatan di tenggorokan. Ah, apa aku harus memanggil petugas kebersihan untuk membersihkannya? Siapa tahu sejak hidup di Jakarta beberapa tahun, di dalam tenggorokanku bersemayam sampah – sampah yang dibuang tidak pada tempatnya.

Laki – laki itu masih berdiri di sana. Memperhatikan keberadaanku. Pandangan matanya mengikutiku, bahkan setiap nafasku. Dia masih mengenakan jas abu – abu seperti terakhir kali kami bertemu. Hanya saja wajahnya terlihat lebih muda dan bercahaya. Cakep. He makes me melt.

Aku mengatur pernapasan dan berusaha mengendalikan keadaan. Kebekuan yang meracuniku perlahan meluntur. Beraturan. Kakiku terasa mulai menghangat, tenggorokanku rasanya bebas dari hambatan. Ini pasti pertolongan petugas Tol. Hmm, satu yang aku khawatirkan, headline di koran Jakarta besok tentang kenaikan harga tol karena petugasnya sudah go international, meng-cover area Roma juga. Aku bisa membayangkan reaksi yang akan muncul. Cacian dan kritikan sana sini.

Aku melangkah perlahan menuju ke arahnya. Lelaki itu sekarang tepat berada di depanku. Aku dengan mudah dapat menatap matanya, karena perbedaan tinggi kami tidak sejauh dulu. Tatapannya masih sama. Hangat dan penuh kasih. Aku tidak dapat membendung aliran air mata. Ah, ini keteledoran petugas penjaga Pintu Air Katulampa.

“Daddy...”

Aku menubruk dan termewek – mewek di dadanya. Dia memelukku erat, sangat erat sampai aku susah bernafas. Nyaman dan tenang sekali. Dagunya sesekali menekan kepalaku dan menggosok – gosokkannya. Kebiasaannya ketika aku masih kecil. Ya, ini lelakiku yang hilang 16 tahun yang lalu. Aku tidak salah lagi.

Kami duduk berdua di sebuah kursi kayu. Pemandangan yang membentang di depan kami adalah taman yang dipenuhi dengan bunga Marguerite. Bunga berwarna putih, kecil, dengan tinggi 0,5 meter dan diameter antara 4 – 6 cm.  Angin bereuforia dengan mengalunkan nada biola yang begitu indah. Ah, angin melirik genit ke arahku.

Lelakiku berdiri dan melangkah beberapa meter di depanku. Mengambil sekuntum bunga Marguerite dan memberikannya padaku. Hmm, so sweet Dad ! Aku tersenyum. Aku merasakan pipiku terbakar, tapi jangan ada seorang pun yang memanggil Dinas Pemadam Kebakaran. Ini hanya ekspresi tersipuku. Dia masih mengingat bunga kesukaanku. Senangnya...

Aku memandang wajahnya tanpa berkedip dan dia membelai rambutku. Kumis dan jenggotnya masih tumbuh. Aku tertawa kecil melihatnya, seperti parutan kelapa. Jakunnya yang bergerak turun naik, seperti lift. Aku ingat ketika itu aku mencari – cari jakunku dan Daddy tertawa. Katanya, itu salah satu pembeda antara laki – laki dan perempuan.

“Kamu sekarang seperti Marguerita ini. Kecil. Memiliki kelopak selapis. Menggemaskan tetapi terlihat rapuh.”

Lelakiku menyentil setangkai Marguerita di tanganku dan kelopaknya gugur. Aku terhenyak. Lelakiku melingkarkan tangannya di bahuku. Erat dan mesra. Aku termenung. Dad, apa yang ingin engkau katakan? Sikapnya yang lembut ini biasanya berujung dengan pernyataan tegas seorang hakim, jaksa penuntut, ah bukan, pelatih mungkin lebih tepat.

“Perempuan kecilku adalah pemberani. Aku didik dia menjadi seorang yang tangguh. Dia adalah rumput, walaupun kecil dan sederhana, tetapi akarnya kuat masuk ke dalam tanah. Tahan terhadap badai dan angin, tidak takut hujan dan petir. Hijau dan mempesona dengan kesegarannya.”

Daddy, terdiam. Menatap wajahku. Ah, rasanya seperti ditusuk. Aku membayangkan jika matanya berubah menjadi merah seperti monster, aku pasti menjerit ketakutan. Hmm, bagaimana kalau dia menyeringai dan taringnya keluar. Ah, tidak !!! Aku  menutup mata. Bergidik ngeri. Lelakiku membelai pipiku lembut. Pelan – pelan aku membuka mata, ah, masih lelakiku.

“Hidup ini adalah pertandingan, maka jadilah pemenang dari setiap masalah. Kuncinya : hadapi dan selesaikan, bukan menghindar.”

“Tapi Dad, ini terlalu berat...”

“Terkadang manusia menderita itu karena kelekatannya terhadap sesuatu, benda, tempat atau orang. Jika berpindah, maka manusia akan merasakan kehilangan dan ketidaknyamanan. Tuhan memberikan setiap hal dalam hidup bukan tanpa alasan. Ada kalanya DIA memberikan hal tersebut agar menjadi sebuah pelajaran. Tuhan menciptakan pelangi sehabis hujan, pagi setelah malam, kebahagiaan dan kesedihan. Orang – orang yang hadir dalam hidup kita, datang dan pergi, nikmati sayang. Jangan lupa bersyukur.”

Aku menunduk. Berat untuk mengiyakan semua petuahnya. Aku manusia, hatiku bukan hati malaikat untuk bisa melakukan itu semua. Aku duduk di pangkuan Daddy sambil menyandarkan kepalaku di dadanya. Itu kebiasaanku ketika sudah tidak dapat berkutik dengan kata – katanya.

“Vinccy, kembalilah jadi perempuan kecilku. Menarilah bersama kupu – kupu, menyanyilah bersama belalang dan katak. Daddy merindukan keceriaanmu lagi.” Tangannya mengusap rambutku lembut. Ah, aku merasakan ketenangan yang beberapa tahun ini telah hilang.

“Iya, Dad.”

Aku menjawab lirih, hampir tertidur. Ah, tidak. Aku mulai menyadari ini hanya mimpi. Aku mempererat genggamanku di bajunya. Berharap ketika aku terjaga nanti dia akan tetap aku genggam. Aku takut. Ketakutan yang luar biasa. Dad, jangan pergi lagi. God, give me more time to be with him.

~`aR~

Minggu, 25 November 2012

SECARIK PERMINTAAN UNTUK TUHAN


Ijinkan aku bahagia Tuhan,
Meskipun beban semakin berat untuk ditanggung

Ijinkan aku bahagia Tuhan,
Meskipun aku bukan mereka dengan segala keberuntungannya

Ijinkan aku bahagia Tuhan,
Meskipun kesempatan yang ada padaku tidak banyak

Ijinkan aku bahagia Tuhan,
Meskipun jatah kebahagiaanku hanya seadanya
Tapi ijinkan aku bahagia,

Ijinkan aku untuk tetap berharap
Meskipun jalan di depan sana tidak lagi penuh warna

Ijinkan aku untuk tetap berharap
Meskipun tidak ada sejengkal tanah pun layak untuk aku pijak

Ijinkan aku untuk tetap berharap
Meskipun harapan itu sudah tidak ada
Tapi ijinkan aku untuk berharap agar aku memiliki kekuatan untuk bertahan

Tuhan, ijinkan aku berharap agar kebahagiaan itu ada
Agar dengan kebahagiaanku aku bisa membahagiakan mereka
Agar aku tidak sekedar nama
Lalu tiada

~`aR~

Senin, 19 November 2012

THEY ARE HUMAN (2)


Interview kedua ini lebih cepat prosedurnya. Narasumber yang dipilih pun mempunyai karakteristik yang jauh berbeda agar kita bisa melihat cara berpikir dari sudut pandang yang berbeda pula. Keduanya sama - sama bijak dalam menjawab dan bagi yang sudah baca interview sebelumnya, mungkin kali ini terkesan lebih serius ya. But, sekarang ada aturan main baru, jadi narasumber berhak mengajukan 1 pertanyaan balik. Seru nggak ya? Yuk..nyimak..

LILIA 
23 tahun | Tukang tidur | Hobi Jajan | Vegetarian

1.Apa arti 23 tahun buatmu?
23 tahun itu umur yang bisa dibilang masih muda buat orang lain, tapi pribadi, buat aku, umur 23 tahun adalah umur dimana kita harus lebih banyak belajar dan ngumpulin ilmu buat bekal kita nanti.. karena setelah menginjak umur  24 tahun ke atas kita udah harus lebih matang lagi.. harus lebih banyak berkarya..(Saya curiga, dia sebenarnya berumur 73 tahun *elus - elus dagu*)

2.Apa arti Jakarta buat Lily?
Jakarta hanya sebuah nama, gak akan berarti apa - apa kalo di Jakarta aku gak bertemu dengan teman - teman dan orang - orang yang bikin hidup kita lebih berarti dan berwarna seperti sekarang.
Seandainya aku kerjanya di Surabaya dan bertemu dengan orang - orang seperti kalian, mungkin aku lupa sama yang namanya Jakarta hahahaha.. (Ah masa???)
3.Apa arti temen/sahabat di dalam kehidupan kamu?
Teman itu seperti saudara, harus saling membantu dan saling mengisi. Tanpa teman atau orang - orang yang bisa menghargai dan menyayangi kita, we'll be nothing and unuseful.(Tuh kan, dari jawabannya kaya orang berumur 73 tahun.

4.Then, definisi bahagia di kamusmu apa?
Arti dari kata bahagia itu luas dan gak terbatas, tapi yang penting bisa melihat orang - orang di sekeliling kita senang dan bisa menikmati hidupnya itu udah bisa bikin kita bahagia. Perasaan bahagia itu dibuat oleh diri kita sendiri, jadi usahakan selalu bersyukur dan berterima kasih sama Tuhan. Pasti kita akan selalu berasa bahagia lahir batin... heheheehe
(Mendadak YM saya DC lalu ada omelan begitu saya bisa connect YM lagi : “wooii anda main sign out aja...DP dulu royalti nya...” hahaha)

5.Tahun 2012 sudah hampir berakhir,apa yang paling berkesan buat kamu?
Yang berkesan apa ya... aku suka tiba - tiba hilang ingatan...hahahaha..(Getok kepalanya pakai kamus) 
Bentar...(Saya menghitung setahun, dua tahun, tiga tahun..mulai muncul jenggot, uban...) yang paling berkesan.. kayanya hari - hari dimana aku sibuk ngurusin persiapan prewedding deh (Jlep...cewekku mau maried sama cowokku...hukz..)

6.Plih vespa/moge?
Lihat pengendaranya dulu boleh gak? hehehe..kalo dua - duanya dibawa sama Iwan (cowokku yang akan menjadi suami cewekku –red), aku mungkin pilih vespa aja.. tapi vespa yang baru biar lebih aman. Motor gede duduknya harus nungging dan tinggi.. ribet banget... hahahaa.

7.Apa lagu kesukaanmu?
Dari dulu sampai sekarang sih lagu kesukaanku selalu berubah ya sesuai dengan zamannya. Tapi ada 1 musik yang aku gak bosen sampai sekarang, instrument musik "canon".
Begitu denger musik ini rasanya familiar banget, ada perasaan yang gak bisa digambarkan... wkkwkwkww (Ini ketawa bebek ya? Bhihihikkk)
Ntar judul artikel ini "eksklusif interview bersama istri Robert Pattison" (Dihh, ada yang request. Mana ada vampire makan sayur doang Nenek? Bhihihikkk)

8.Apa arti hidup buat kamu? 
Hidup itu adalah kesempatan,jadi selama kita masih dikasih kesempatan manfaatkan untuk hal - hal yang berguna. (Contohnya, beresin kamarku kalau lagi berantakan, gitu ya? :p)

9.Kalau dengar kata bintangkwecil apa yang ada di dalam imajinasimu?
Hahahaaa temanku yang kecil...  bintang kecil = kecil diliat dari luarnya, tapi aslinya punya kekuatan yang sangat bersinar seperti bintang di malam hari (Superhero dong..:p)

The Question from Lily :
Ingin punya pendamping hidup yang sosoknya seperti apa?
*Speachless seperempat abad*
*Salah tingkah, pelintir – pelintir rambut berharap ada jawaban yang nongol*
Ashton Cutcher + Tom Cruise + bokap aku ...di mix deh itu...yang penting LAKI gak mau kalo sekedar PRIA.
Lily said : Asthon Cutcher tukang selingkuh, Tom Cruise orangnya suka menguasai istri dan anak. Yang ada nilai + bokapmu doang... ahhahaaha 
 

 
MEITA L
37 tahun | Single Parents | Wirausahawan

1. Apa arti 37 tahun buat Mbak Meita?
37 artinya lebih memaknai hidup sebagai berkah dari Tuhan. Setelah segala proses yang berlangsung sebelumnya dan akan tetap berlangsung hingga ajal menjemput. (Aminnnn )

2. Apa arti hidup buat Mbak?
Hidup adalah berjuang yang terbaik untuk cita – cita dan tetap menerima untuk hasil apapun yang diberikan-NYA (Ini susah lho Reader)

3. Definisi bahagia dari Mbak apa sih?
Bahagia adalah berada di jalanNYA bersama orang - orang yang dikasihi (Dan semoga bisa menggugah orang - orang di sekitarnya untuk bisa hidup di jalanNYA ya Mbak)

4.Tahun 2012 ini apa yang paling berkesan?
Menyaksikan Qila (puteri tercinta –Red) masuk SD, lancar baca..berani naik perosotan di kolam renang (Terus jadi alasan biar emaknya bisa maen ke kolam renang ya? Hahaha)

5.Vespa/moge?
Vespa, lebih nyaman dan gak terlalu berat (Gak ada yang pilih moge ya?)

6.Apa arti Jakarta buat Mbak? 
Jakarta tempat lahir dan sejuta harapan tentang stabilitas finansial (Pokoknya Jakardaaahhhh the best dahhh gitu ya mbak? Ooppss..)

7. Lagu kesukaannya apa? 
A Thousand Miles - Vanesa Carlton. Jadi lebih semangat dan ceria aja (Judulnya jauh...1000 mil gitu apa nggak capek ya?)

8.Apa peran Qila dalam hidup Mbak?
She's my everything..my hope and my pray also my future (Semoga tetap jadi penguat dalam menjalani hidup ke depannya ya Mbak)

9. Kalo dengar kata “bintangkwecil” apa yang ada di dalam imajinasi Mbak?
Prestasi /pencapaian awal (Apa hubungannya ya? Bingung euy..)
 
The question from Mbak Meita :
How do you enjoy your life?
Belajar berdiri, berjalan dan berlari.Ketika udah bisa lari untuk mewujudkan mimpi gak mau disuruh berhenti.

Nah, apa yang bisa dipetik dari interview kali ini? Hanya sekedar membaca dan bilang : ow... atau ada permenungan khusus yang bisa mengubah kehidupan sehari - hari kita? Harapan saya, ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjadi lebih baik.
Readeeerrrsss, do you wanna answer my next question ?

~`aR~

Jumat, 16 November 2012

MOVE

Hidup berjalan saat kamu sibuk mengerjakan hal lainnya. Tapi di Jakarta, hidup tetap berjalan meskipun kamu mengkristalkan diri di suatu tempat.

Ada masanya orang itu merasa butuh orang lain. Bisa jadi keluarga, sahabat, teman, atau orang siapa pun itu. Kebutuhan sebagai makhluk sosial akan muncul secara alami, even sudah memaksakan diri bilang: I’M STRONG AND I CAN DO ALL BY MY SELF sambil teriak – teriak di atas gunung.

Sekuat – kuatnya manusia pasti ada sisi lemah. Dan ketika itu terjadi, yang dia butuhkan adalah ‘sahabat’. Tidak peduli orang itu bisa mengerti atau tidak. Keberadaan yang nyata dari sahabat ini membangun semacam spirit dan energi.

Tanpa disadari, di luar sana ada orang – orang yang menganggap kita ini sumber energinya. Betapa mereka membutuhkan keberadaan kita. Pada prakteknya, ‘selfish’, mengerti tapi tidak peduli, peduli tapi tidak mengerti, menjadi tembok penghalang. Aku butuh kamu, kamu butuh aku itu bukan hal random dan terjadi secara acak. Jika aku butuh kamu atau kamu butuh aku, pasti ada keterkaitan antara kamu dan aku. Rumus ini adalah rumus alam yang bisa bermuara menjadi hukum sebab akibat atau karma. Sinergi kamu dan aku sudah bukan barang baru.

Kekuatan dari keberadaan ‘sahabat’ begitu besar. Jika orang tidak memiliki ‘energi’ ini maka tidak ada yang dapat dilakukan dengan hati. Semua berjalan seperti alur yang saklek. Tidak ada eksplorasi, improvisasi, atau pun regenerasi.

Kita tidak bisa memaksakan bahwa seseorang harus memberi energi pada kita. Kita tidak bisa mengharuskan seseorang sebagai penguat kita. Kita hanya bisa berharap bahwa ‘sahabat’ itu ada.

Namun, jika ‘sahabat’ itu tidak ada, bukan berarti kita harus stag dalam satu kondisi. Hidup itu terus bergulir dan mereka yang bergerak adalah orang yang hidup.

So, let’s move and living.

~`aR~

Sabtu, 10 November 2012

Jakarta, 10 November 2012

Catatan Kecil 10 November 2012,

Kata orang, hari ini hari Pahlawan. Dimana Pahlawan identik dengan pejuang, komandan, prajurit, jajahan, fighting.

2012 ini kita sudah merdeka...jadi sudah sewajarnya jika ingin menambahkan kata merdeka, proklamasi, bendera sendiri, negara sendiri.

Aku masih menatap podium sambil menggenggam peci hitam. Jauh di sana, sudah lama kamu mengibarkan bendera, bahkan sudah mulai membangun kabinet pembangunan. Aku tersenyum, tanpa kegetiran lagi. Bukan gentar untuk berpidato jika kamu melihat aku masih termangu di depan podium. Hanya merasa mungkin kita bukan pejuang, tapi pengecut atau pengkhianat?

Pengecut karena keok dengan keadaan. Pengkhianat karena mengkhianati diri sendiri atas panji – panji yang pernah dicanangkan. Ada yang lebih gagal dari ini semua?

Untung di dunia ini cuma diciptakan satu aku, satu kamu. Coba bayangkan jika ada seribu aku dan seribu kamu di luar sana. Anarkisme karena keegoisan pasti sudah membabi buta. Menculik Garis – Garis Besar Haluan Negara. Pelanggaran HAM dimana – mana.
Hari ini, aku masih saja bertanya : apa benar kita pernah jadi pejuang? Yakin bukan pengecut atau pengkhianat?

Apa karena kita sempat bercengkerama di 17 Agustus lantas itu menyempurnakan bahwa kita pejuang? Apa karena sama – sama berada di dalam keluarga purnawirawan lantas kita pejuang?

Mungkin kita terhipnotis dengan Merah Putih, 17 Agustus atau 10 November dan segala atribut perjuangan lainnya. Mungkin kita hanya mendompleng istilah. Mungkin juga suatu kebetulan bukan sinkronisasi semesta.

Aku menghela nafas sambil melipat benderaku. Tertunduk di depan podium. Mengakui kebohonganku.

Aku bukan komandan, bukan prajurit, aku hanya fenomena alam yang kebetulan berpapasan. Lantas kamu? Tetap bersikeras beridentitas pejuang?

Aku di sini, melihatmu menata negara yang sedang kamu bangun. Memimpin rapat – rapat kenegaraan dan event – event nasional. Melihat gurat – gurat senyum yang entah berapa lama tidak pernah muncul di wajahmu. Mungkin waktu itu kita terlalu lelah untuk merebut daerah jajahan. Terlalu bersemangat untuk memenangkan konflik antar RAS. Kita lupa menaruh jari telunjuk di sudut bibir dan tarik ke atas. Maaf, saat itu aku masih merasa menjadi pejuang bukan ilmuwan yang menemukan rumus pelukis senyuman.

Apa rasanya merdeka? Bisa kamu ceritakan? Aku lupa untuk mencecap rasa. Bahagia dengan susunan kabinet reformasimu? Aku lupa definisi bahagia setelah menyadari perang sudah usai dan kita berjuang untuk negeri masing – masing.

Rekan sejawat
(Aku *pura – pura* lupa siapa Komandan, siapa Prajurit),
Apa kabar lagu kebangsaan? Dulu, jika salah satu dari kita amnesia karena musuh semakin merajalela, maka yang lain harus mengingatkannya dengan lagu kebangsaan. Hanya saja kita salah perhitungan, ternyata kita berdua sama – sama amnesia. Mungkin itu sebabnya, kita membentuk gerakan separatisme dan mer-de-ka.
Aku letakkan lencana di sudut meja dan semangkuk sayur asam. Jika sewaktu – waktu kamu singgah, ini bukti aku ‘pernah’ tidak kemana – mana. Aku mau mengkristalkan diri di antara gugusan bintang. Dunia ini membuatku sulit bernafas.

Fakething...!!!eh, Fightshit...!!! Ah apa namanya salam kita? Aku terlalu lelah untuk mengucap.

  Aku pamit.

-Bukan Pejuang-
~`aR~



Kamis, 08 November 2012

SPIRITUALITAS KEHIDUPAN

Beberapa hal yang ditakuti manusia adalah menjadi tua, sakit dan maut (Anonim).

Salah satu momok dalam hidup adalah menyerah sebelum kalah (Archi -  2012).

Menjadi tua, sakit ataupun maut sesungguhnya bukan suatu hal yang perlu ditakuti. Ketiganya adalah kepastian yang tidak bisa dihindari. Bukankah saat ini kita hidup di dunia?

Hanya saja untuk menghadapi hal yang pasti tersebut, banyak di antara kita yang tidak siap, selalu tidak siap, bahkan tidak akan pernah siap. Orientasi manusia pada kenikmatan, kenyamanan, dan kekekalan yang sifatnya menyenangkan ternyata bisa menjadi penyebab tumbangnya iman. How come? Manusia lebih nyaman berada di comfort zone. Mayoritas dari kita mencari kehidupan yang tenang dan damai, bahkan kalau perlu tidak ada konflik. Kita menjadi terobsesi dengan surga. Gambaran surga yang serba indah tentu menggiurkan. Kehidupan yang bertahun – tahun di dunia menjadi begitu membosankan. Kalau saja untuk masuk surga ada program akselerasi, mungkin korupsi terbesar bukan di meja wakil rakyat. Banyak di antara kita (mungkin) menjadi tidak sabar ingin dimutasi ke surga. Menghalalkan berbagai cara untuk bisa mendapat “green card”. Bagian penerimaan anggota surga mungkin sampai kewalahan dengan sogokan dari manusia ya.

Back to reality, untuk mendapat surga faktanya tidak semudah itu. Kita harus menyelesaikan pertandingan di dunia terlebih dahulu. Pemenangnya bisa mendapat “green card”.

Kita tetap harus menghadapi kenyataan untuk menjadi tua, merasakan sakit dan menerima jika maut datang.
Saat ini bahasan lebih rinci bukan tentang tua dan maut, tapi tentang sakit.

Permenungan saya beberapa jam ini membuahkan pemikiran bahwa kita kadang memang HARUS sakit. Ya, harus sakit. Bisa jadi Tuhan memakai “sakit” untuk mendelegasikan satu tugas khusus atau itu cara DIA berbicara dengan kita. Nah, selanjutnya, kita sendiri yang harus menerjemahkan “clue” tersebut.

Sedikit cerita, saya dulu pernah “bersedia” jika Tuhan mau memakai saya untuk “tugas khusus”. Saya mau jadi alat Tuhan, setidaknya itu better daripada menuruti kehendak keduniawian yang membuat capek. Saat itu, rasanya saya kuat untuk menanggung.

Sekarang, setelah flashback setahun ke belakang, saya gentar juga dengan “kesanggupan” waktu itu. Bagaimana jika kondisi tubuh yang semakin menurun ini adalah “jawaban”? Bagaimana jika tubuh saya dipakaiNYA untuk menyatakan kuasaNYA? Berbagai pikiran buruk berkelebatan tidak tentu arah. Mengikis iman yang sedang saya bangun perlahan – lahan.

Ada perlawanan di dalam batin, mengapa Tuhan lakukan ini ketika saya sudah menemukan “tujuan” hidup? Mengapa Tuhan berikan ini ketika saya sedang “berbenah”? Ada jawaban dari pertanyaan tersebut : rencanaNYA tidak pernah gagal.

Kita hanya mampu melihat sebagian kecil dari hidup, sedangkan Tuhan yang membuat rancangan hidup secara keseluruhan. DIA tahu yang terbaik untuk setiap pribadi.

So, yuk tingkatkan spiritualitas kehidupan kita. Psssttt...jangan mau kalah. GBUs 

~`aR~

Sabtu, 03 November 2012

THEY ARE HUMAN (1)

Hidup itu penuh dengan pertanyaan. Bagaimana orang – orang luar biasa berikut ini menjawab pertanyaan yang diajukan secara tiba – tiba? Mungkin jawaban mereka menginspirasi kita untuk berbuat lebih baik, berpikir bijak, something like that. Check it out !

1. MEUTIA . A
Ibu satu anak | 38 th | Karyawan Swasta | Cinta Keluarga

Untuk mewawancarai wanita satu ini terbilang cukup mudah walaupun awalnya disangka mau nawarin asuransi atau bisnis MLM. Mungkin dari cara menyusun kalimat pertanyaan yang mengarah ke sana atau entahlah. Kesulitan yang dihadapi yaitu keterbatasan waktu. Ritme kerja yang memang tidak bisa diprediksi dan spontanitas amatir pewawancara menjadi kendalanya. Jadi hanya sedikit pertanyaan yang bisa dijawab. Pada akhirnya, bukan kuantitas yang dipelajari tapi kualitasnya menjawab pertanyaan itulah yang patut dicontoh.

Apa sih arti 38 th buat mbak Meutia?
Apaaa yaa... (2 menit mikir) tambah tua, harus makin bijak, lebih berfikir gimana caranya pensiun dan mulai usaha sendiri.. sambil nambah ilmu agamanya. (Perfect answer guys)
 
Definisikan “bahagia” versi Mbak !
Haaahahaaa..disurvey niiih? (Aku bisa membayangkan ekspresinya)
Bahagia = membahagiakan orangtua yang msih ada, anak2 tumbuh pintar dan baik kepada orang tua dan lingkungannya,bisa membantu oranglain..*biar nanti meninggal ada arti khusus buat yang ditinggalkan..
Gw pengen punya energi lebih buat bantu orang – orang yang kesusahan. (Mendadak aku speachless)
 
Sudah ada planning untuk mewujudkan “kebahagiaan” itu sendiri?
Sudaaaah...Udah mulai buka usaha sendiri kecil - kecilan..

Apa kalimat yang bisa menginspirasi Mbak Meutia?
Kalo bahasa arabnya, man jadda, wa jadda. Siapa yang bersungguh – sungguh akan berhasil. Klise tapi nggak semua bisa nerapin. Percaya mimpimu akan menjadi kenyataan, walaupun membutuhkan waktu. Sesuatu yang dikerjakan dengan hati, hasilnya jauh lebih bagus daripada dengan terpaksa. (Tiga kalimat terakhir sebenarnya nasehat pribadi, tapi saya rasa perlu dipublish juga karena ini bisa jadi nasehat untuk banyak orang).

The last, kalau dengar kata "bintang kwecil" apa yang terlintas di pikiran mbak Meutia?
Bintang Kwecil buat gue itu anak gue. (Yup, nyata di dalam foto yang dikirim ya Mbak...:)

 

2.WIWIED N.K
Basis | Jomblo Akut | 21 th | Karyawan Swasta 

Untuk  interview manusia satu ini kendalanya dari segi bahasa. Susah mengerti bahasa alay, apalagi untuk editing agar hasil interview ini bisa diterima manusia. Noted ya ma-nu-sia.
Apa arti 21 tahun buat kamu?
21 tuh gak muda tapi belum tua juga. Masih menikmati hidup tapi sudah mulai mengenal yang namanya tanggung jawab. (Two thumbs reader...)

Apa definisi bahagia menurut kamu?
Bahagia itu yang pasti buat orang tua bahagia. Yang kedua bahagia itu bisa menatap langit senja bersama orang yang kita cintai. (Yang terakhir bikin speachless..terus mikir pernah baca...nyomot darimana ni jawaban?)

Apa yang sudah dilakukan untuk mewujudkan itu?
Untuk yg pertama mungkin dari sekarang nabung buat itu ya, kayak kerja dan kuliah itu jg masuk tabungan juga. Untuk yg kedua masih belum ketemu orang yg cocok. Ada sih yg menurut gue cocok tapi sayang sekali beda keyakinan, jadi in other word masih searching2.. (In other word gak laku juga ya Wid? :p)

Ada kalimat yang menginspirasi kamu selama ini?
Ada, gue lupa kalimatnya. Pokoknya intinya semuanya itu ada masanya. Ada masanya kita susah, ada masanya kita seneng. Ada masanya kita kere ada masanya kita kaya. Ada masanya kita jomblo, ada masanya kita single. (Pls Wid, ini wawancara, bukan ajang curhat.)

Apa pengalaman paling konyol yang pernah terjadi di hidup kamu?
Nembak cewek abis itu digampar sama dia. (Pengen ketawa ngakak...tapi pura - pura prihatin dulu.)

Apa sih pengalaman paling sedih dari seorang jomblo akut seperti kamu?
Suka sama cewek tapi ditikung temen sendiri. Tapi yang paling sedih sih waktu suka sama cewek tapi harus jaga jarak sama dia karena beda keyakinan. (Lain kali jangan temenan sama tukang bajaj ya...)

Lagu yang paling melekat di memori otakmu apa dan kenapa?
Walkin with the bass - Barry Likumahuwa feat GadisV. Itu lagu yang pertama kali membuat gue suka sama Bass dan pastinya Jazz. (Lagu apaan sih ini? Gak ngerti)

The last, kalau denger kata “Bintang Kwecil”, apa yang ada di benakmu?
Kwetiau (Jlep *muka datar*)

Dua orang yang berbeda dunia, jawaban yang diberikan pun juga berbeda kan?
Bagaimana dengan kalian? Dare you to answer my question???



~`aR~