powered by ★bintangkwecil

Rabu, 03 Desember 2008

MENABUNG VS BERHUTANG




Lelucon inspiRatif mengenai pendapatan dan pengeluaRan, sumbeR dan tujuan pengelolaan keuangan.

ORang Indonesia beRtanya pada oRang ERopa : “BeRapa gajimu dan untuk apa saja uang sejumlah itu?”
oRang Eropa menjawab : “Gaji saya 3000 EuRo; 1000 EuRo untuk tempat tinggal, 1000 EuRo untuk makan, 500 EuRo untuk hibuRan.”
oRang Indonesia lantas beRtanya : “Lalu sisa 500 EuRo untuk apa?”
oRang Eropa menjawab dengan ketus :”Oh, itu uRusan saya, Anda tidak beRhak beRtanya !!!”
Kemudian oRang Eropa balik beRtanya :”Kalo Anda bagaimana?”
oRAng Indonesia menjawab :”Gaji saya Rp 950.000 ; Rp 450.000 untuk tempat tinggal, Rp 350.000 untuk makan, Rp 250.000 untuk tRanspoRt, Rp 200.000 untuk sekolah anak, Rp 200.000 untuk bayaR cicilan pinjaman, Rp 100.000 untuk......”
Penjelasan oRang Indonesia teRhenti kaRena oRang EROpa menyetop penjelasan itu dan langsung beRtanya : “Tunggu !!! Uang itu jumlahnya sudah melampaui gaji Anda. Sisanya daRimana?” Kata oRang Eropa itu keheRanan. Kemudian oRang Indonesia itu menjwab dengan enteng :”Begini misteR, tentang uang yang kuRang itu uRusan saya, Anda tidak beRhak beRtanya.”
Jelas bagi kalangan teRtentu, menabung sudah meRupakan bagian daRi total peRencanaan keuangan, sedangkan bagi kalangan teRtentu lainnya, hutang justRu menjadi bagian daRi kehidupan sehaRi-haRi.

SumbeR : A. Lily Widjaja “PRaktisi Modal”

Jumat, 31 Oktober 2008

REMEMBER

31-okt

AnotheR 31th OctobeR

Has come and gone away

In my life and youRs

And I've been keeping all the faiRytale

That you told me

I RemembeR when you used to tuck me

at night

with youR aRm that I held so tight

I RemembeR when the Rained dRop

I felt so feaR

You hug me and made me calm

I still RemembeR it

And the time

I stayed to watch you fade away

I've been losing you

It's so haRd to accept the fact

You'Re gone foReveR

Nothing's Real until you let go compeletely

I shan't have lied

When eveRything was going Right

And I know just why you couldn't come

along with me

And this way not ouR dReams

I still RemembeR it

On 31th OctobeR

When you passed away


*foR my beloved Dad

~`aR~

Senin, 01 September 2008

BULAN KITAB SUCI




Bagaimana seandainya Tuhan tidak mempunyai waktu untuk membeRkati kita haRi ini kaRena kita kemaRin tidak ada waktu untuk mengucap syukuR kepada-Nya…
Bagaimana seandainya Tuhan tidak lagi membimbing kita esok haRi, kaRena kita tidak mengikuti-Nya haRi ini…
Bagaimana seandainya Tuhan tidak beRjalan lagi dengan kita haRi ini kaRena kita gagal untuk mengenali haRi ini sebagai haRi-Nya…
Bagaimana seandainya bila kita tidak akan peRnah mengamati mekaRnya sekuntum bunga kaRena kita menggeRutu ketika Tuhan mengiRim hujan…
Bagaimana seandainya Tuhan tidak lagi mengasihi dan peduli kepada kita …
Bagaimana seandainya Tuhan mengambil Alkitab kita esok haRi kaRena kita tak membacanya haRi ini…
Bagaimana seandainya Tuhan tidak lagi mau memberi pesan-Nya kepada kita kaRena kita tidak mau mendengaR kepada oRang yang membawa beRita-Nya…
Bagaimana seandainya Tuhan tidak mengutus Anak-Nya yang tunggal kaRena Ia ingin agaR kita mempeRsiapkan sendiRi untuk membayaR haRga daRi dosa-dosa kita…
Bagaimana seandainya pintu GeReja teRtutup bagi kita kaRena kita tidak mau membuka hati kita…
Bagaimana seandainya Tuhan menjawab doa-doa kita dengan caRa sepeRti kita menjawab panggilan Tuhan untuk melayani-Nya…
(http://www.rumahrenungan.com/)

SeptembeR ini dipeRingati sebagi bulan kitab suci. So, apa yang haRus kita lakukan?
SekedaR tau???
Bagaimana nasib Injil yang kita punya?
KeluaR daRi Rak???
Ato tetap tak teRsentuh kaRena diselimuti debu yang semakin haRi semakin menebal dan isinya semakin jauh daRi hati kita???

Mengutip daRi www.rumah runungan.com, “Bagaimana seandainya Tuhan mengambil Alkitab kita esok haRi kaRena kita tak membacanya haRi ini…”

Sebagian daRi kita selalu menganggap Remeh hal ini dengan dalih....
”Ah, besok aja deh..”
ato kaRena beRbagai kegiatan yang menyita waktu kita dengan angkuhnya kita ngomong,
“No time !!!”.

Hello???!!!!!!

Apa ini balasan kita untuk Tuhan yang sudah membeRikan seluRuh waktunya, bahkan HIDUP-Nya untuk kita? Apa ini caRa kita membalas keikhlasan Tuhan yang sudah Rela menyeRahkan segalanya untuk menebus dosa-dosa kita? Dan, apakah ini caRa yang tepat untuk mengimbangi keRendahan hati-Nya yang Rela mempeRhambakan diRi, diolok-olok, dikhianati.......????? Come on, singkiRkan keangkuhan kita....luangkan waktu untuk-Nya.....sejenak saja.....membaca fiRman-fiRman Tuhan....bahkan jika kita hanya sempat membaca satu ayat-pun....Sungguh ga ada bacaan sehebat INjil....ga ada santapan selezat sabda-Nya.....
Bukankah di haRi-haRi teRbeRat kita Dia selalu ada !!!
BeRsikap adiL untuk-Nya tidak akan membuat waktu kita habis, malah semakin banyak hal yang bisa kita lakukan. Bayangkan saja jika semua sikap kita kepada-Nya, juga Ia lakukan teRhadap kita. Kita ga peRnah menginginkan hal itu, bukan?

~`aR~