powered by ★bintangkwecil

Minggu, 31 Oktober 2010

CHAPTER 31


That’s right.
31 October you come again. And why I must face it alone (again)? Last night, I think I’ll keep fight to say hay with today. I believe that It just a day, like before. Yesterday, I hope this day no more tears, but how about the fact? I think I can’t.
14 years like 14 hours
It’s not about how long
It’s not about number
It’s about how feel
And it’s for me, like a disaster, destroy all future plans, destroy hope, character assassination, impoverish them selves.
Lost dream,
Lost hope,
Lost self-confidence,
Erode the faith.

Aku perkenalkan hari ini; 31 Oktober.
Tanggal yang akan selalu ada di setiap tahun. Sudah 14 tahun aku mengenal tanggal ini dengan baik. Sebelumnya, selama 9 tahun, aku hanya tahu tanggal ini, sama seperti aku tahu tanggal-tanggal yang lain. Tidak ada kaitan mistis di sini. Ini hanya takdir.

Dan hari ini orang – orang mulai ramai memperbincangkan tgl 26 yang berkaitan dengan bencana-bencana yang terjadi di dunia. Mereka mulai mengkait-kaitkan dengan Kitab Suci, seperti di Injil (Haga 2 ayat 6) atau di Al-Quran (Yunus ayat 26). It’s not about number. Menurutku, ini adalah salah satu bentuk si predestination. Dia sudah ditulis, tidak dapat dihapus, percuma juga menentang.

26 ataupun 31, adalah angka - angka yang mungkin sudah ditulis di kitab kehidupan. 26 bagi kita semua, dan 31 bagiku dan bagi ‘beliau’.

I called this date as chapter 31 of my life, a controversial day, rumbling (like Mount Merapi before spewing heat clouds), loneliness, and eventually try to bring peace to this date.

I let the tears fall on this day, the sadness comes, loneliness is felt, but at that moment I believed that God would fulfill HIS promise to wipe every tear.

~`aR




Kamis, 28 Oktober 2010

28 OKTOBER 2010


How special the day for you?
Maybe it will be your bored day or lucky day. But it’s special day for my Mom.

Tahun ini rasanya enggan membicarakan umurnya. Aku juga sudah tidak peduli, tahun ini memasuki angka berapa. Hanya saja yang tidak bisa aku pungkiri adalah kerutan2 yang semakin nampak di wajahnya. Hal yang membuatnya gusar seperti wanita sebayanya. Juga daya tangkapnya yang semakin berkurang, seringkali membuat aku geleng – geleng kepala. Kemampuan fisiknya yang melemah, rambut yang mulai memutih. However, she’s my Mom. 

Masih seperti tahun – tahun sebelumnya, aku selalu kebingungan akan memberikan apa di hari ulangtahunnya ini. Aku ingin menghapus sesuatu yang buruk 14 tahun lalu, kado terburuk di mataku yang pernah dia terima. Oh My God....!!!

Today, mungkin tidak ada hal  berharga yang bisa aku berikan, malah mungkin aku sudah terlalu banyak mengecewakannya. But, I promise, I’ll make you proud of me Mom and I’ll make you the happiest mother in the world.

Happy B’day Mom,
May God give you strength to accompany your son and daughter.
Thank You for everything Mom.

With Love



~`aR~