powered by ★bintangkwecil

Senin, 23 Maret 2009





BebeRapa haRi eneRgi sepeRti teRkuRas. Jika meneRapkan Rumus Einstein E = MC 2, maka dapat dipeRoleh alasan mengapa eneRgi teRkuRas. Alasannya benda beRgeRak semakin cepat dan masa semakin kecil. 


Benda meRupakan waktu dan massa bisa dipadankan dengan masalah.


Waktu memang teRasa cepat beRgeRak. Detik, menit, jam hingga tahun. Satu tahun. Waktu yang sehaRusnya cukup untuk belajaR, beRadaptasi, meRaih dan menggenggam. Waktu yang sehaRusnya bisa meRubah nothing menjadi something. Waktu mungkin beRgeRak teRlalu cepat untuk membawa peRubahan. Kepompong belum beRubah menjadi kupu-kupu, beRudu belum beRubah menjadi katak, teloR belum menetas menjadi ayam. Banyak detail dalam setiap babak yang tidak "sempat" teRsentuh. It;'s veRy fast until many dReams not Realize. Duniaku membeku dalam satu titik. STAGNASI.


Manusia selalu hidup dalam masalah, sepeRti paRasit yang selalu menumpang hidup pada inangnya. Hal yang aku yakini adalah manusia dan masalah mempunyai hubungan yang disebut simbiosis mutualisme. Hubungan timbal balik yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Masalah dapat hidup dan beRkembang dalam dunia manusia, sedangkan manusia akan mendapat hikmah di balik setiap masalah.  Hanya saja, teoRi ini beRlaku bagi manusia "sehat", dalam aRtian tidak buta mata hatinya, open minded, mempunyai fighting spiRit, tidak picik dan satu lagi yang paling penting : beR-IMAN.





Sesungguhnya iman tanpa peRbuatan adalah mati.



Masalah menjadi faktoR teRkuRasnya eneRgi kaRena dapat menyita peRhatian 2 unsuR penting dalam tubuh; otak dan hati. Elemen penting yang dapat menghasilkan pRoduct beRmeRk CAPEK.



Ada masalah yang begitu Ringan hingga out way mudah ditemukan. Akan tetapi, tidak sedikit masalah yang mengendap di lempengan otak hingga meninggalkan bekas beRupa keRak. Sulit menghilangkan jejaknya. Jalan keluaR Rasanya lenyap. Masalah jenis ini sanggup membuat kita meRasa buta, beRpijak tidak pada tempatnya, beRucap dengan nada yang sama sekali tidak beRiRama. SepeRti beRjalan tanpa cahaya. Gelap.


Based on E=MC2, massa dapat diubah menjadi eneRgi dan eneRgi dapat diubah ke massa. So, masalah pun sebenaRnya bisa diubah menjadi eneRgi. EneRgi untuk melakukan hal – hal yang mungkin mustahil dilakukan ketika masalah itu tidak ada. Hal – hal positif/negatif teRgantung awaReness setiap individu. Contoh hal yang negatif; melepaskan diRi daRi Tuhan, mengakhiRi hidup, melakukan tindak kRiminal, beRsahabat dengan psikotRopika, intinya wellcome the daRkness. Contoh hal – hal yang positif yang bisa dilakukan; beRtobat, kembali ke jalan yang benaR, menyelesaikan pekeRjaan – pekeRjaan yang teRbengkalai agaR nantinya dapat  fokus teRhadap masalah yang sedang dihadapi.
Massa tidak akan beRpengaruh lagi jika kecepatan sudah beRada dalam kecepatan cahaya, sehingga massa tidak dapat diabaikan. Jadi jika waktu, kecepatannya sudah beRada dalam kecepatan cahaya, masalah itu tidak akan beRpengaRuh lagi. Kecepatan cahaya dapat diaRtikan sebagai tingkat iman yang tinggi, kebijaksanaan di atas Rata - Rata.

BebeRapa point yang dapat diambil daRi Rumus E = MC2 ;
1. Ambil hikmah daRi setiap masalah agaR eneRgi tidak teRkuRas habis.
2. BeRat daRi setiap masalah teRgantung point of view setiap individu.
3. Menjaga iman meRupakan the best way to keep the eneRgy and to solve eveRy pRoblems.


~`aR~



 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar