powered by ★bintangkwecil

Senin, 31 Oktober 2011

CHARITY AND CARING



3 PERINTAH, 1 AYAT (1)

Charity and Caring, Amal dan Kepedulian.

Charity and Caring dengan slogan we were born to be a servant and family to fellow, merupakan kegiatan menghimpun kepedulian dari beberapa orang untuk 'peduli' dengan sesama yang kekurangan. 

Kegiatan ini lahir tanggal 31 Oktober 2011. Suatu wadah tanpa kepanitiaan formal. Hanya bermodalkan niat dan dana seadanya. Mencuat secepat rudal di tengah kesesakan saya dalam pergumulan problematika dunia (Hah, rasanya tidak pernah habis pergumulan ini bergulir). 

Everyone need to have a family and feel happiness, as well as their.

Bukankah kita juga butuh 'keluarga'? Tidak peduli seberapa mandiri kita, 'keluarga' itu sangat penting artinya. Keluarga tidak selalu harus orang - orang yang ada hubungan darah dengan kita. Keluarga dapat diartikan sebagai orang - orang yang membuat kita merasakan 'kehangatan'. Orang - orang yang dapat saling berbagi kasih dan kebahagiaan. Bukankah Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk sosial yang pasti butuh orang lain?

Let's move and share what we have to those in need.

Merasa kasihan dengan orang yang kekurangan? Semua orang bisa melakukannya. Bergerak lebih jauh untuk mereka? Itu tantangan kita. Jika tidak dimulai dari diri kita sendiri, tidak akan ada perubahan. But easy to say hard to do. So, berikan contoh untuk orang - orang di sekitar. Jika ada yang ikut tergerak syukur, kalaupun tidak, nothing to lose.

It's not about how much we can share but our intention and willingness. It will not make us poorer, but more and enrich our faith.

Lukas 21 : 1 - 4 :
"(1) Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. 
(2) Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. 
(3) Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. 
(4) Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."

Cerita dari Injil di atas mengajarkan tentang : 'Persembahan yang menyentuh hati Tuhan'. Bukan tentang berapa banyak tetapi niat kita. Janda miskin hanya memberikan dua peser saja, tetapi itulah harta yang dia punya. Bandingkan dengan orang yang memberikan 10 juta dari hartanya yang 100 M. Tampak jelas bukan?

Satu yang saya yakini, persembahan untuk Tuhan tidak akan membuat kita 'miskin', justru akan semakin diperkaya dan dilipat gandakan, meskipun itu tidak dalam bentuk harta, tetapi iman.  

Sungguh, siapa kiranya yang bisa membeli iman?

So, tunggu apalagi? Let's move and do something for another. May God Bless Us.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar