powered by ★bintangkwecil

Sabtu, 24 April 2010

WANITA - WANITA

Spektrum magnet mengganjal mataku, Sabtu pagi ini (walaupun menurutku ini sudah terlalu siang). Oh Lala, pukul 06.30. Keripik singkong yang tanpa tedeng aling – aling menggodaku dengan kriuk – kriuknya. Hajarrrrrr !!!! Kamar yang masih temaram dengan cahaya yang nyelip – nyelip di ventilasi menjadi riuh dalam waktu sekejap. Kriuk..kriuk..kroakkk....hmmm...nyummy. Ndengerin musik di Windows Media Player, suara Avril ‘mengetuk – ngetuk pintu surga’, liat infotainment, masih rame perseturuan antara istri sah dan selingkuhan atau mantan istri dengan istri baru yang berdamai karena merasakan senasib. Korban penipuan lelaki. Ah, reality show tanpa panggung.

Lepas dari skenario atau kenyataan yang sebenarnya, aksi yang dilakukan istri Garry Iskak, Risma terhadap Richa Noverisa cukup mengharukan untuk mengawali Sabtu pagi ini. Mereka bisa berdamai demi anak – anak Garry. Terlebih diiringi lagu flightless bird (OST Twilight). Aih...manis.

Berbeda dengan wanita – wanita, yang seolah terekspos sedang berselisih dengan wanita lainnya menjadi semacam kebanggaan. Satu perselisihan muncul, datang lagi masalah lainnya. Ironisnya, mereka ini termasuk ke dalam golongan wanita masa kini, modern, smart, dan memiliki kair. Apa seperti ini potret wanita – wanita era baru? Meninggalkan ke-‘kartini’-annya. Masih membahas tentang Kartini, mumpung momennya tepat. Perjuangan Kartini menjadi tidak berarti kini. Gerbang kemerdekaan sudah terbuka, akan tetapi mereka hanya berlomba meneriakkan emansipasi. Seolah yang terpenting gerbang itu sudah didobrak dan mereka merasa bebas. Inikah Kartini Indonesia?

 Tulisan ini mungkin sekedar omong kosong pagi. Ocehan beo yang sedang nothing to do. Mencari aktifitas di pagi hari. Aku pun mungkin tidak bisa menjadi Kartini. Aku juga sering mencari permusuhan dengan wanita lain. Ini realitanya. Tantangan hidup ; mengampuni dengan melupakan.

Aih, Saturday-ku...
~`aR~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar