powered by ★bintangkwecil

Sabtu, 21 Mei 2011

FOR WINDY

Wedding.
Saya akan bercerita tentang seorang teman yang bukan teman. Hahaha. Dia seorang teman tapi kami jarang bertemu. Lucunya, saya pernah memasukkannya dalam list ‘teman’. 

Jangan bertanya bagaimana pertemuan saya dengannya. Itu sudah terjadi entah kapan dan di dunia mana. Hahaha. Namanya Windy. Umur berapa, suku apa, dan tetek bengek lainnya saya benar – benar tidak tahu. Saya hanya tahu namanya Windy. Perempuan yang excited dengan rencana pernikahannya. Suaranya yang penuh semangat dan kadang jika mengingatnya, itu menjadikan semangat juga bagi saya. Wajahnya klasik chinesse. Alumni PTS di Yogyakarta.

Saya ingin bercerita tentang dia karena ini adalah hari spesialnya :

HER WEDDING.

Biasanya saya akan sangat antusias dengan hal – hal semacam itu. Mungkin saya ini termasuk weddingholic. Hahaha entahlah, kelainan apalagi yang ada di dalam diri saya. Begitu juga ketika saya akhirnya mendapatkan undangan weddingnya. Sebulan yang lalu dia pernah menyampaikan hal ini, tentang rencana pernikahannya. Ah, tetap saja saya surprise menerima undangan itu. Ada kehangatan yang masuk di antara rongga – rongga paru – paru. 

Lama saya memandangi undangan itu di layar komputer saya (karena invitation itu melalui e-mail). Saya mengabaikan pekerjaan – pekerjaan yang ada. Mengeja setiap huruf di dalamnya. Ah, Windy, finally. Rasanya tidak cukup jika hanya 5 menit atau 10 menit tersenyum. Kebahagiaan dan keharuan itu juga milik saya. 

Today,

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Her time. 

Saya masih duduk di lantai kamar, mengenangnya. Mengingat ceritanya yang selalu diselipi tawa. Perlengkapan honeymoon yang dibelinya beberapa waktu lalu. Hahaha. Saat itu saya ingin duduk di sebelahnya dan mendengarkan semua ceritanya. I wish I could Wind. 

Tidak terasa 20 menit sudah berlalu.

Pikiran saya melayang jauh, ke sana, tempat digelarnya acara. Sebuah gedung di daerah Mangga Besar. 

Wind, pasti hari ini kamu cantik banget dan merasakan kebahagiaan yang mungkin belum pernah kamu rasakan sebelumnya. Bersamanya, ‘masmu’ (demikian dia selalu mengistilahkan untuk pasangannya), menjalani fase berikutnya. Bagaimana rasanya Wind, memasuki ruangan dimana orang – orang menantikan kehadiranmu? Bagaimana rasanya Wind, tersenyum terus menerus walaupun mungkin urat – urat bibirmu pegal? Bagaimana rasanya Wind, menjadi ratu dalam semalam? Sungguh saya  yakin kamu bukan Cinderella yang besok pagi akan menjadi upik abu. 

Saya menghela nafas panjang. Memandangi keset Hello Kitty yang saya beli dari Bangkok beberapa bulan yang lalu. Adakah nasibnya lebih baik selain menjadi keset? Aih, ini hanya intermezo Wind.

Wind,
Happy Wedding,

Semoga apa yang dipersatukan oleh Tuhan benar – benar tidak dapat diceraikan oleh manusia. Semoga kamu pun bisa beranak cucu dan memenuhi bumi, sesuai perintah-NYA. 

Jalani kehidupanmu yang baru dengan nafas – nafas Injil dan indahnya firman- firmanNYA.

Sanggup menjadi istri yang luar biasa bagi suamimu meskipun dalam kehidupan yang biasa. Perkokoh dia dengan cintamu dan bisiki dia dengan cintaNYA. Dan selalu katakan padanya :

I’m the little and you’re the big one. 

Jika dia mengatakan ini padamu :

I Love You

Maka jawablah :

I Love You More.

Bukankah menyenangkan jika kita pihak yang dicintai, tapi itu hal yang biasa. Tetapi kadang menyakitkan apabila kita yang mencintai, tapi itu hal yang luar biasa, dan tidak semua orang sanggup melakukan itu. Mencintailah sampai terluka, meneladani cinta Yesus yang tidak ada habisnya.

May God Bless You

~`aR`~

2 komentar:

  1. Tengkiu chi :)
    Bikin aq terharu hiks.. Pertemuan yg ga disengaja, tp smua udh diatur ama Tuhan. Rasanya lucu..berasa udh kenal kamu bertahun2 hehehhe..
    Thank u 4 being my friend & my sister :)
    _windy (temen di dunia maya)

    BalasHapus
  2. Anytime Wind (not you're wellcome, right? :D)
    Sorry, baru berani kasih link ini today. Ditunggu juniornya, ga sabar dipanggil aunty. Ajari manggil beautiful aunty yak dr skrg. :P

    BalasHapus